Takdir, by Opick & Melly

Dihempas gelombang
Dilemparkan angin
Terkisah ku bersedih ku bahagia

Di indah dunia
Yang berakhir sunyi
Langkah kaki di dalam rencana-Nya

Semua berjalan dalam kehendak-Nya
Nafas hidup cinta dan segalanya

Dan tertakdir menjalani
segala kehendak-Mu ya Rabbi
Kuberserah kuberpasrah
Hanya pada-Mu ya Rabbi

Dan tertakdir menjalani
segala kehendak-Mu ya Rabbi
Kuberserah kuberpasrah
Hanya pada-Mu ya Rabbi

Bila mungkin ada luka Coba tersenyumlah
Bila mungkin tawa Coba bersabarlah
Karena air mata tak abadi
Akan hilang dan berganti

Bila mungkin hidup hampa dirasa
Mungkinkah hati merindukan Dia
Karena hanya dengan-Nya hati tenang
Damai jiwa dan raga

Cuti

Keadaan rumah yang masih belum siap...

Hari ni genaplah dua minggu saya berada di rumah. Alhamdulillah, Allah telah memberikan kesempatan kepada saya untuk bercuti panjang kali ini. Walaupun pada mulanya agak sukar untuk saya menerima kenyataan yang saya akan menghabiskan cuti yang lama di rumah, akhirnya saya akur. Saya percaya ada hikmah di sebalik setiap perkara yang berlaku ke atas diri saya. Mungkin cuti kali ini juga merupakan satu-satunya peluang keemasan untuk saya berbakti kepada kedua ibu bapa saya. Bukan senang untuk mendapat peluang sebegini semenjak saya belajar di Kuantan. Inilah masanya.

Cuti ini juga merupakan kesempatan untuk saya membantu mak dan ayah di rumah, memandangkan keadaan rumah kami yang masih dalam proses pembaikan. Rutin harian saya di rumah: memasak, mengemas, membeli barang keperluan dapur, menjadi pemandu mak dan adik, dan juga menjadi pembuat air (untuk pakcik yang buat rumah).. hehe.. Usaha saya untuk mencari pekerjaan sementara masih belum kesampaian buat masa ini. Jadi, saya membuat keputusan untuk menjadi pembantu suri rumah aje :-).

Harap-harapnya cuti yang panjang ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya (sekadar untuk menasihati diri yang sering leka). Sesekali saya cuba juga memaksa diri untuk membaca bacaan tambahan lain di rumah, kerana saya akui diri ini sangatlah susah untuk dipaksa tetapi saya gagahkan jua untuk keluar daripada ‘zon selesa’ saya. Bukannya senang untuk bermujahadah… Seringkali saya mengingatkan diri ini dengan satu pepatah Arab yang bermaksud: “Statiknya air akan membunuhnya, statiknya pemuda (dengan banyaknya masa lapang) akan membunuh dirinya.” Moga masa cuti saya ini bermanfaat bukan untuk diri saya sendiri, bahkan untuk keluarga saya dan orang di sekeliling saya, insyaAllah..

A Note to Self

Dear Raihan,
Here are some reminders that you have to bear in mind for the time being:
1. Please, please and please do not ever feel tired or lazy to study. You only got one chance to live in this world. So, please utilize your time accordingly and properly.
“Dan kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan senda gurau. Sedangkan negeri akhirat itu sungguh lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Tidakkah kamu mengerti?”
(6: 32)

2. Please do not ever feel frustrated, regret or sad if anything you wish doesn’t come true. It is Allah’s will. He always knows best for whatever the best for you.
“…boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”.
(2: 216)

3. Please do not give up for any difficulties and challenges that you encountered. Allah tests you only for the thing that suits you. You get it because you deserved it. He will never give you anything exceeds your ability.
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”…
(2: 286)

4. Please do not think negative for any trials or difficulties that you faced. It is a platform for you to be a better person in future.
“If Allah wants to do good to somebody, He afflicts him with trials.”
(Sahih al-Bukhari)

5. Every cloud has a silver lining. Remember that there is always a good side behind a bad side.
“No fatigue, no disease, no sorrow, no sadness, no hurt, no distress befalls a Muslim, even if it were the prick he receives from a thorn, but Allah expiates some of his sins for that.”
(Sahih al-Bukhari)